- Aku: Aku tidak pantas untukmu.
- Kau: Kenapa?
- Aku: Kau dari orang terpandang, sedangkan aku...
- Kau: Aku dan Tuhan selalu memandangmu, apa lagi?
- Aku: Kau pintar, kau punya banyak penggemar.
- Kau: Penggemar? Aku tidak butuh mereka, aku hanya butuh pendamping dan pembimbing untuk anak-anakku kelak.
- Aku: Aku tidak terlalu menguasai agama.
- Kau: Kita bisa mendalaminya bersama-sama.
- Aku: Aku tidak cantik. Tidak seperti mereka...
- Kau: Tuhan akan marah jika mendengar perkataanmu tadi, justru aku memilihmu karena kau tidak mengobral kecantikanmu.
- Aku: Kau ini kenapa? Sudah kubilang aku ini tidak pantas, kita ibarat bumi dan langit. Terlalu banyak perbedaan.
- Kau: Perbedaan membuat kita lengkap.
- Aku: Kau terlalu sempurna.
- Kau: Belum. Akan sempurna jika kau ada.
- Aku: Cukup. Aku tidak mau dengar lagi.
- Kau: Seribu bunga tak mampu membuatmu luluh juga?
- Aku: Temuilah ayahku. Itu lebih berharga dari seribu bunga dan ungkapan cinta.
;